Senin, 16 Maret 2009

Siswa SMK Dianjurkan Tidak Ikut UNPK

Kamis, 12 Juni 2008 | 20:06 WIB

BANDUNG, KAMIS - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan tidak dianjurkan mengikuti ujian nasional pendidikan kesetaraan (UNPK) Kejar Paket C. Sebab, selain memiliki standar penilaian berbeda, potensi ketidaklulusan siswa SMK saat mengikuti UNPK juga besar. Kepala Bidang Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Bandung Dedy Dharmawan, Kamis (12/6) mengatakan, ikut sertanya siswa SMK dalam UNPK Paket C selama ini adalah sesuatu yang terkesan dipaksakan.

Adanya pelarangan tentang keikutsertaan siswa SMK dalam UNPK dipandanganya sebagai hal yang positif. "Jadi, tidak membodohi anak (SMK). Sebab, SMK itu patokannya uji kompetensi. Inilah yang tidak ada di UNPK," ucapnya. "Sebab, perangkat UNPK saat ini belum bisa mengakomodasi karakteristik SMK, maka akan lebih baik siswa mengulang ujian tahun depan jika dinyatakan tidak lulus ujian nasional," sambungnya.

Meskipun demikian, ia mengaku belum mengetahui perihal pelarangan UNPK bagi siswa SMK ini. Namun, katanya, berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir ini, potensi ketidaklulusan siswa SMK yang pindah jalur mengikuti UNPK Kejar Paket C sangatlah besar. Data akhir 2006 misalnya, sebanyak 61 persen dari 206 siswa SMK peserta UNPK Paket C ternyata gagal lulus. Bahkan, untuk pengelompokkan IPA SMK, tingkat kelulusan hanyalah 10,9 persen.

Menurut Sekretaris Disdik Kota Bandung Dadang Iradi, persoalan UNPK Paket C bagi siswa SMK adalah persoalan klise yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat. Secara kasat mata, sangatlah tidak sinkron aspek pembelajaran dan penilaian antara Kejar Paket C dengan SMK. Ia melihat, banyaknya siswa SMK yang mengikuti Kejar Paket C semata-mata karena ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Bukan untuk mencari kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar